Aku dapat mengirim dan menerima email dengan kecepatan cahaya. Ini berarti bahwa anak perempuan saya bisa mengadukan pada suaminya untuk semua orang yang ia tahu, semua pada saat yang sama, dan orang-orang miskin Bankir Nigeria dapat meminta bantuan dari setiap orang bodoh yang memiliki PC dengan menekan tombol.
Juga sekarang saya bisa inti dan iris apel ke dalam delapan sempurna berbentuk potongan dengan satu dorongan kuat. (Oke, itu sebenarnya bukan gadget dapur merancang teknologi, tapi aku masih think it's pretty cool.)
kemajuan luar biasa lainnya dapat memperpanjang hidup kita dan membantu kita tetap sehat. Tiny kamera membantu operasi jantung, obat-obatan mengobati penyakit kami pikir kami tidak pernah menyembuhkan, dan tentu saja rambut laser adalah keajaiban itu sendiri. Tapi mungkin anugerah terbesar bagi Amerika rata-rata adalah penemuan perekam televisi digital dikenal sebagai TiVo.
Dapatkah Anda membayangkan apa yang akan ingin kembali ke masa dan lari ke Benjamin Franklin negarawan besar dan penemu? Bayangkan kejutan sebagai Anda menjelaskan hal-hal seperti oven microwave yang memungkinkan orang untuk memasak nachos dalam hitungan menit. Atau Mp3 player yang memungkinkan penggunanya untuk merekam lagu lebih dari yang mereka tahu dan menonton film panjang penuh pada layar begitu kecil mereka tidak dapat melihat mereka.
Dan kemudian Anda bisa menceritakan tentang TiVo.
Memang, TiVo tidak akan membuat banyak akal untuk dia pada awalnya, adalah bahwa TV belum ditemukan, belum lagi stasiun TV. Dan gagasan memiliki waktu luang untuk duduk di depan layar selama berjam-jam sehari menonton reality show mungkin juga aneh bagi seorang pria yang harus memotong kayu api sendiri untuk kehangatan, membawa air dari sumur untuk minum dan jika dia selama melakukannya pada kacang dan bacon, berlari bolak-balik dari toilet sepanjang malam. Tapi Franklin adalah seorang cowok pintar dan akhirnya ia akan mendapatkan ide.
Anda akan terus menjelaskan bahwa dalam abad kedua puluh satu kita tidak pernah melewatkan acara TV. Bahkan saat kita tidur, TiVo terpercaya tidak pernah beristirahat, jam pencatatan dan jam dari The Simpsons, Hukum dan Ketertiban dan Memasak dengan Emile. Bahkan, berkat TiVo, kami benar-benar dapat merekam program lebih dari kita yang bisa menonton diri kita sendiri.
Teknologi tentu saja tidak datang tanpa harga. Kami lebih luas dan lumpier dari mitra kami dalam tujuh belas ratusan (sebagian berkat ke microwave nachos), dan menonton televisi telah menjadi begitu kecanduan bahwa banyak orang memasang TV di setiap kamar di rumah mereka, termasuk kamar mandi. Tetapi mereka relatif kecil dibandingkan dengan TiVo ketidaknyamanan Snapback Syndrome.
Belum pernah dengar TiVo Snapback Syndrome atau TSS untuk pendek? Yah, mari saya jelaskan.
Kau meringkuk di depan tabung pemindaian melalui delapan ratus ditambah saluran mencari sesuatu yang baik untuk menonton, ketika akhirnya Anda menemukannya, sebuah misteri tua yang dibintangi Pierce Brosnan yang sangat muda dan Twiggy. Empat puluh lima menit ke dalam program, dan di tengah sebuah ciuman terutama panas, hal itu terjadi. Sebuah layar kecil muncul peringatan Anda bahwa American Idol dan Sponge Bob Square-celana dijadwalkan untuk merekam dalam lima menit. Anda juga harus membatalkan salah satu acara tersebut atau ditendang dari film.
Apa dilema moral. Jika Anda membatalkan Sponge Bob, kemudian kamu mengatakan bahwa anggota keluarga yang lebih muda memiliki hak kurang melihat dari orang dewasa? Dan jika Anda membatalkan American Idol dan beberapa peristiwa yang terjadi membentuk budaya malam itu antara Ryan Seacrest dan salah satu hakim, pasangan Anda akan membunuh Anda untuk membuat mereka lewatkan acara ini?
Bagaimana dengan Anda dan hak Anda sebagai pemirsa TV? Jika Anda harus menyerah saat Anda kesenangan, hanya karena orang lain masuk ke garis acara TV pepatah sebelum Anda? Apa yang terjadi dengan spontanitas dan merebut saat ini? Bahkan Benjamin tua akan bingung.
Ya, dunia masa depan tidak datang tanpa harga berat, dan teknologi tidak selalu membuat hidup lebih mudah. Dampak sosiologis dalam dunia serba cepat digital kami membuat .... whoops. Aku hanya melihat jam dan saya hanya memiliki jendela empat puluh menit antara akhir I Love Lucy dan awal Saat Kau Tidur untuk menangkap minggu lalu Wheel of Fortune, jadi aku harus lari. Happy viewing!
Deanne Blackhurst telah freelance menulis selama dua puluh lima tahun terakhir. Dia penulis dua novel diterbitkan serta berbagai artikel untuk majalah, koran dan konten web. Ibu dari enam anak, Deanne adalah tinggal di rumah ibu yang mengkhususkan diri di artikel tentang sisi lucu dari kehidupan rumah. Silakan kunjungi website-nya di http://www.deanneblackhurst.com.
nice post
BalasHapusmksih sobat ,, happy blogging
BalasHapusTks infonya gan, slm kenal!!
BalasHapus